Minggu, 10 Maret 2013

BAB V KEBUTUHAN DAN KELANGKAAN BARANG DAN JASA


 

A. KEBUTUHAN
1. Pengertian kebutuhan
Adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mencapai kemakmuran
2. Jenis jenis kebutuhan
a)    Menurut tingkat intensitas/tingkat kebutuhan
~   Kebutuhan primer : Kebutuhan yang harus dipenuhi/kebutuhan alamiah
~   Kebutuhan Sekunder: Kebutuhan pelengkap stlh kebutuhan primer terpenuhi.sepeda,kipas angin
~   Kebutuhan Tersier : Kebutuhan pelengkap stlh kebutuhan primer & sekunder terpenuhi.mobil,kapal pesiar
b)    Menurut sifat
~   Kebutuhan jasmani: Kebutuhan yg berhubungan dengan jasmani.makan minum
~   Kebutuhan rohani: Kebutuhan yg bersifat kejiwaan.
nonton film/konser music untuk menghindarkan diri dari kejenuhan sekolah
c)    Menurut subyek yang membutuhkan
~   Kebutuhan individu : kebutuhan orang yang berbeda beda.Kebutuhan petani adalah cangkul dan pupuk,sedangkan guru kapur tulis dan buku pelajaran.
~   Kebutuhan umum : berhubungan dengan penggunaan barang dan jasa oleh banyak orang.misal jembatan penyeberangan  digunakan oleh semua penyeberang jalan
d)    Menurut waktu
~   Kebutuhan sekarang : Kebutuhan mendesak yg hrs dipenuhi saat ini.
~   Kebutuhan yg akan datang : Kebutuhan yg sifatnya  dapat ditunda sampai waktu yang ditentukan.
~   misal orang tua menabung utk persiapan uang sekolah anaknya,atau utk berekreasi bersama keluarga.
3. Faktor faktor yang memenuhi kebutuhan
a)    Peradaban
Saat peradaban manusia masih rendah,kebutuhan masih tertuju pada kebutuhan primer.semakin maju peradaban manusia mulai membutuhkan makanan yg bervariasi,pakaian dari bahan yang bagus dll.
b)    Lingkungan
Lingkungan berpengaruh pada jenis kebutuhan.Penduduk pesisir  lebih membutuhkan jaring, perahu, pancing. Penduduk gunung membutuhkan cangkul,benih dll
c)    Adat istiadat
Pria jawa membutuhkan blangkon sementara pria didaerah lain tidak.
d)    Agama
Penganut Islam membutuhkan sajadah,.penganut hindu butuhkan sesajen.dll
B. KETERSEDIAAN BARANG DAN JASA
Ø inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhanya yang tak terbatas dengan benda pemuas kebutuhan yang terbatas
Sebab kelangkaan pemuas kebutuhan :
1.  Keterbatasan jumlah benda pemuas kebutuhan yang ada di alam
2.  Kerusakan SDA akibat ulah manusia.penebangan hutan yg tdk terencana dg baik mengakibatkan hutan menjadi
    cepat rusak dan gundul
3-  Keterbatasan atas penguasaan iptek maupun krn kekurangan modal&factor lain utk mengolah SDA yg ada
4.  Peningkatan kebutuhan manusia yang lebih cepat dibanding kemampuan sarana kebutuhan

Keterbatasan sumber daya dan keharusan melakukan pilihan dapat dapat dilihat dari contoh berikut:
misalnya, jika ingin nonton bioskop membeli makanan dan membeli minuman, sementara uang yang kamu miliki hanya Rp 25.000,00 dan harus dialokasikan untuk memenuhi ketiga keinginan tersebut jika harga tiket adalah Rp 20.000,00 makanan ringan Rp 4000,00 dan minuman Rp 2000,00 maka yang bisa kamu peroleh adalah kombinasi antara tiket bioskop dan makanan ringan saja, total Rp 24.000,00 atau tiket bioskop dan minuman saja total Rp 22.000,00 atau makanan dan minuman saja tanpa nonton bioskop total Rp 6.000,00. kamu harus melakukan pilihan untuk memenuhi semua kebutuhan kamu, berdasarkan kemampuan / sumber daya yg tersedia.
   
C.BIAYA PELUANG / OPPORTUNITY COST
Biaya Peluang / Biaya Implisit :
adalah nilai barang /jasa yg harus dikorbankan krn harus memilih salah satu alternative kegiatan dari beberapa pilihan..Atau penggunaan sumber daya milik perusahaan atau milik perusahaan
Biaya eksplisit :
 adalah biaya yang benar benar dikeluarkan
Biaya sesungguhnya / genuine cost: adalah biaya eksplisit dan biaya implicit yang harus diperhitungkan dalam melakukan keputusan keputusan ekonomi.
Laba Akuntansi  adalah pendapatan atau penerimaan dikurangi biaya eksplisit
Laba Ekonomi adalah pendapatan dikurangi biaya eksplisit dan implisit .
Laba Sesungguhnya yg dinikmati perusahaan adl laba akuntansi dikurangi biaya peluang .
Biaya peluang ( opportunity cost)
biaya peluang adalah nilai barang atau jasa yg dikorbankan karena memilih alternatife kegiatan
misalnya: jika kamu telah lulus SMK & memutuskan untuk kuliah perguruan tinggi, kamu mkn menghitung biaya kuliah (antara lain uang semester,kos, buku pelajaran, uang praktikum, & uang pembayaran pembangunan) berjumlah total Rp 10.000.000 setahun. apakah jml tersebutadl biaya peluang ..? untuk kuliah diperguruan tinggi selama setahun...? bukan, kamu juga hrs menghitung biaya peluang waktu yg dihabiskan krn kuliah jika stlh lulus SMK kamu tdk memilih kuliah, melainkan bekerja di sebuah pabrik selama setahun kamu bisa mendapatkan gaji total Rp 13.000.000 dgn demikian jika kita menambah biaya yg benar-benar dikeluarkan untuk kuliah dan pendapatan yg terpaksa kita korbankan karena tdk bekerja, kita akan mendapatkan biaya peluang kuliah sebesar Rp 23.000.000 ( sama dgn Rp 10.000.00 + Rp 13.000.000 ) biaya yg benar-benar di keluarkan disebut dgn biaya eksplisit. Adapun biaya peluang merupakan biaya implisit.
Laba rugi untuk bulan maret 2006
Rp 160.000.000,00
Rp 75.000.000,00
Rp 48.000.000,00
Rp 47.230.000,00
Rp.37.000.000,00
Rp12.000.000,00
3.000.000,00
500.000,00
Rp20.000.000,00
Laba Ekonomi Rp17.000.000,00

 
laporan perhitungan
penerimaan total dikurangi biaya eksplisit
Biaya tenaga kerja
Bahan dan peralatan
Laba akuntansi dikurangi biaya eksplisit
Gaji honjuan sebagai karyawan
Bunga deposito
Sewa rumah sebelum dijadikan bengkel
 
Untul membahas permasalahan tersebut beserta solusi yg di tawarkan kita dpt melihat peta konsep berikut ini













Rp.17 Jt merupakan biaya peluang. mengapa jumlah-jumlah itu disebut biaya peluang ? sebab, jika tujuan tdk membuka usaha bengkel, maka jml uang tsb akan tetap diterima.
bgmn hubungan biaya peluang dengan laba? apa bengkel mujur termasuk beruntung jika hon juan mendapat laba akuntansi sebesar Rp 18.000.000,00, jawabnya tidak tentu !  laba rugi bengkel mujur dgn mengandalkan penerimaan total Rp 141.000.000,00 yg mengakibatkan laba akuntansi berjml Rp 18.000.000,00
Jika laba akuntasi lebih kecil drpd  biaya peluang maka perusahaan sebenarnya merugi. jadi jika penerimaan bengkel mujur hanya Rp 141.000.000,00 lebih baik hon juan kembali peraga 5.2 bengkel mujur

ilustrasi                                                                     laporan perhitungan laba – rugi untuk bulan Maret 2006
Rp. 141.000.000,00
Rp.75.000.000,00
48.000.000,00
Rp.(123.000.000,00)
Rp.18.000.000,00
Rp.12.000.000,00
3.000.000,00
5.000.000,00
Rp.20.000.000,00
- Rp.2.000.000,00
 
penerimaan total dikurangi biaya eksplisit
Biaya tenaga kerja
Bahan dan peralatan

Laba akuntansi dikurangi biaya implisit:
Gaji honjuan sebagai karyawan
Bunga deposito
Sewa rumah sebelum dijadikan bengkel
 
perhitungan
biaya peluang

Related Post:



0

0 komentar:

Posting Komentar

Gunakan Google Chrome Untuk Mendapatkan Tampilan Terbaik Blog Ini ( ^_^ )